SELAMAT DATANG DIBLOGSPOT SAYA, NAMA SAYA ETIELI GULO DARI NIAS INSLAND

Rabu, 26 Juni 2013

Cintai Aku

Cerita cinta masa lalu yang tersimpan rapi di kedalaman sudut hati

Centil, kenapa kamu sayang sama aku?
Aku gak tahu kenapa aku sayang sama kamu.
Kenapa kamu cinta sama aku?
Aku gak tahu kenapa aku cinta sama kamu
Apa yang kamu suka dari aku? Aku gak pintar, biasa-biasa aja, hidup biasa aja, kuliah di tempat yang biasa aja.
Aku suka semuanya tentang kamu. Aku suka kamu, aku suka hidup kamu yang biasa-biasa aja itu menurut kamu, aku suka kamu. Karakter kamu, egois kamu, sifat kamu, aku mau sama kamu apa adanya.
Gak masuk akal banget sih kamu, jawabannya gak logis. Kamu suka aku apanya?
Aku gak tahu, aku cuma jawab apa adanya. Kalau kamu suka aku apanya? Kenapa kamu suka?
Aku suka kamu baik soalnya, cewek baik-baik, kamu sabar, setia, kamu pemaaf, sopan, dan buat aku kamu kayak malaikat. Aku suka kamu cantik, rambut kamu panjang, kamu pintar, ramah. Kamu suka aku apanya centil?
Hehe, aku gak bisa jawab. Suka apa dan kenapa, aku gak tahu. Aku suka aja sama kamu, tanpa alasan.
Jawaban kamu gak masuk akal.
Cinta harus masuk akal? Harus bisa dilogika kan? Kenapa kamu gak bisa terima kalau aku gak punya alasan kenapa bisa sayang sama kamu.
Jawaban kamu aneh. Aku gak bisa terima. Kenapa sih?
Kamu, jangan ngotot. Aku beneran gak tahu kenapa. Salah tah jawaban aku?
Iya, kamu gak masuk akal soalnya.

Cerita cinta yang tanpa disadari hidup di relung hati terdalam
  

“Ran, ada Gio tuh di depan.”
“Oh, iya. Thank you ya De. Ni udah mau turun kok. hehe”
“Haiii, udah lama kamu? Maaf ya tadi beresin kamar sebentar”
“Lama banget, aku kangen kamu soalnya” peluk Gio
“Hehe, baru juga ketemu. Sudah kangen lagi tah?”
” :), gpp. Aku kangen setiap hari juga gak ada yang keberatankan?’
Rani menggeleng, merangkul leher Gio, menatapnya tersenyum. “Aku seneng kamu kangen aku. Setiap hari, hari ini, besok, besok, besok dan besok”
Gio memencet hidung Rani pelan, “Masuk yuk, kamarnya udah rapikan?”
“Sudah Bos!”

    Cerita cinta yang tak pernah benar-benar padam sampai waktunya tiba 

Ta, akuu……
Aku tahu kamu masih sayang aku, kamu udah janjikan. Dan kamu bilang kamu gak akan ingkar janji. Kamu ingat? 5 tahun kita bareng-bareng. Aku gak mau semuanya jadi sia-sia karena keegosian 
 kita.Sita, kamu yang tinggalin aku, kamu…
Aku nyesal, aku salah. Aku gak bisa pisah dari kamu. Aku gak kuat Gio.Jangan menangis, kamukan tahu aku gak bisa lihat kamu nangis.
Aku gak mau pisah dari kamu.
Aku juga, tapi……
Aku masih Sita yang sama, yang kamu cintai karena segala sesuatu akan lebih baik jika bersama aku. Gio, aku kangen sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu. Aku tahu aku salah, dan akumenyesal. Buat aku, kamu yang terbaik. 
  

Cerita cinta yang tumbuh dewasa bersama pilihan-pilihan untuk meninggalkannya
“Aku tahu, Sita datang lagikan? :)”
“Ran, kamu dengar…”
“Hehe, gpp Gio. Aku ikhlas kamu bahagia sama Sita, Sita bahagia sama kamu”
“Kamu ikhlas?”
Rani mengangguk masih dengan senyum yang sama. “Toh, aku juga ada di saat Sita pergikan. Lalu, kalau Sita sudah pulang, kenapa aku harus bertahan? Sita sudah terlalu lama hidup dalam hati kamu, aku bisa rasain kok”
“Aku bareng-bareng kamu selama ini, kita….”
“Jangan merasa bersalah, aku….”
“Kamu selalu motong pembicaraan aku, aku mau bicara, dengar aku!” “Ran, maaf aku bentak kamu. Aku gak maksud buat kamu nangis”
“Gpp, aku cuma kebawa perasaan. :) Dengar Gio, walau aku 3 tahun lebih muda dibanding kamu, bukan berarti aku yang harus selalu kamu lindungi. Aku juga mau kamu bahagia, juga mau Sita bahagia. Kalau aku bisa mewujudkan hal itu, lalu kenapa tidak?”
“Aku gak mau kamu kecewa Ran”
“Kamu gak pernah kecewain aku, aku cuma dikecewain oleh diriku sendiri, oleh harapanku, bukan kamu. Kamu gak salah, perasaan kamu juga”
“Aku mau tanya satu hal sama kamu, cinta kamu dulu yang tanpa alasan itu sudah selesai?”
“Sama seperti aku gak punya alasan kenapa aku cinta dia, aku juga gak punya alasan apapun untuk berhenti dan selesai mencintai dia”

                Cerita sahabat pendengar kisah cinta yang tidak egois

“Ran, jadi Gio pergi. Dia pilih Sita dibanding kamu?”
“Itu yang terbaik De, mereka masih saling sayang”
“Lalu kamu, lihat kamu sekarang, sedih sendirian nangis. Kamu gak sayang sama diri kamu?”
“Aku gak tahu De, aku binguuuung. Aku sedih, sepiiii”
“Rannn, aku di sini nemani kamu, peluk lebih erat sampai kamu bisa rasain aku ada. Kamu gak sendiri”
“Aku sayang sama Gio, boong kalau aku akan baik-baik aja. Boong kalau aku ikhlas. Aku gak baik baik aja De, aku sayang dia”
“Iyaaaah, aku tahu”
“Tapi Gio pilih Sita. Dan memang begitu seharusnya, aku yang menyedihkan. Sita sudah lama ada, jauuuh bertahun-tahun sebelum aku. Aku gak mau egois tahan Gio supaya tetap dengan aku.Walau aku sayang banget”
“Sudah yaa, hapus air mata kamu. Semua bakal baik-baik aja, hem :)”
“Iy De, aku percaya semua bakal baik-baik. Aku berharap segera De, aku hanya berharap segera”
“Ran, nangis lagikan. Udaaaaah, Udah ya”
“Sakit De, sakit banget hatiku”
 Cerita cinta tentang komitmen yang bertanggungjawab untuk tetap membuatnya tumbuh
“Ran”
“Gio, kenapa kamu ada di sini?”
“Aku cinta sama kamu sekarang dan mudah-mudahan sampai nanti selamanya. Yang dulu udah lama selesai”
“Kenapa kamu cinta sama aku?”
“Aku cuma tahu aku cinta kamu dan tidak tahu kenapa. Dibanding kamu, Sita sudah lebih dulu ada, lama sekali. Tapi, hal itu gak bisa jadi alasan aku untuk pergi dari kamu. Aku cuma yakin hatiku memilih kamu” “Kamu nangis berapa lama? Mata bengkak begini, muka sembab kayak habis ditonjok orang. Kenapa sih harus begini?”
“Aku mau dipeluk aja. Aku cuma mau dipeluk kamu”
“Kamu….Aku gak habis pikir kamu sebodoh ini”
“Sudaah, jangan bicara terus. Seperti ini saja, peluk aku”
“Cinta kamu dulu?”
“Sudah selesai, saat aku jatuh cinta padamu tanpa alasan, aku sudah tidak punya alasan apa-apa lagi untuk tetap mempertahankan cinta yang dulu”
“Ran, lihat”
“Enggak, aku masih mau dipeluk terus”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar